Jakarta, RadarNKRI.id – Loyalis Jokowi yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi, memberi masukan terkait program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
Masukan ini merespon adanya kekhawatiran berbagai pihak mengenai anggaran yang akan digunakan untuk membiayai program unggulan Prabowo-Gibran tersebut.
Sebab, program makan siang gratis yang diperkirakan menghabiskan anggaran ratusan triliun rupiah per tahunnya sehingga dikhawatirkan akan sangat membebani APBN.
R Haidar Alwi yang juga sebagai ketua dewan penasihat forum komunikasi alawiyin/khabib mengatakan setidaknya ada dua masukan yang dapat dipertimbangkan oleh Prabowo-Gibran mengenai program makan siang gratis.
Pertama, sebaiknya program makan siang gratis tidak sepenuhnya dibiayai oleh APBN.
“Pemerintah nantinya dapat meminta partisipasi BUMN dan swasta untuk terlibat membiayai program makan siang gratis,” kata R Haidar Alwi, Minggu (12/5/2024).
Menurutnya, jangan sampai program makan siang gratis mengorbankan anggaran pendidikan yang sudah dikunci 20 persen, anggaran kesehatan, subsidi energi, serta perlindungan sosial.
“Jangan pula mencari sumber pendapatan lain dengan cara menaikkan pajak karena yang demikian itu sama saja dengan memecahkan masalah dan menciptakan masalah baru pada saat yang bersamaan,” jelas Haidar.
Kedua, sebaiknya dibuat skala prioritas penerima program makan siang gratis.
“Harua dibuat skala prioritas, siswa di sekolah mana saja yang layak? Ibu hamil mana saja yang layak? Jangan diratakan seluruhnya, karena kan ada sekolah-sekolah elit yang siswanya berasal dari keluarga berada. Begitu juga ibu hamil, pilih yang kurang atau tidak mampu saja. Selain lebih tepat sasaran juga mengurangi tekanan beban terhadap APBN,” papar Haidar.
Ia juga menjelaskan skala prioritas sekolah dan ibu hamil penerima makan siang gratis lebih solutif tinimbang pelaksanaan bertahap mulai dari daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan).
Pasalnya, pelaksanaan bertahap hanya dapat mengurangi beban APBN untuk satu tahun saja. Beban yang dikurangi pada tahun tersebut otomatis akan membuat beban tahun-tahun berikutnya menjadi semakin berat.
“Oleh karena itu saya berharap masukan ini sampai ke Pak Prabowo untuk dapat beliau pertimbangkan, karena program makan siang gratis ini sangat bagus dan harus berjalan tanpa membuat APBN boncos dan tanpa menciptakan masalah baru,” pungkas Presiden Haidar Alwi Care itu.