FLOTIM, RADARNKRI,ID – Situasi mengenaskan terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di tengah kondisi alam yang sulit akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, masyarakat yang terdampak setiap harinya harus menghirup abu vulkanik yang menyelimuti pemukiman mereka.
Sejak erupsi pertama kali terjadi beberapa bulan lalu, abu vulkanik terus menerpa desa-desa di sekitar gunung Lewotobi Laki-Laki. Warga terpaksa beraktivitas dengan mengenakan masker seadanya dan sering kali harus membersihkan rumah dan lingkungan dari tumpukan abu.
Selain berdampak pada kesehatan, kondisi ini juga mengganggu aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat di tiga Kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Sangat sulit bagi kami untuk bernafas dengan normal. Kami membutuhkan bantuan masker yang lebih baik dan perhatian dari pemerintah untuk membersihkan lingkungan,” keluh Benediktus salah seorang warga Desa Duli Pali, Kecamatan Ile Bura. Selasa (25/04/2024).
Baca juga : Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Naik Status dari Waspada ke Siaga
Namun ironisnya, di tengah situasi darurat ini, Pemda Flores Timur malah terfokus pada pembagian dana “capeh lelah” kepada para pegawai. Dana BCL (Bayar Capeh Lelah) itu diketahui bersumber dari bantuan bantuan BNBP Republik Indonesia (RI).
Dana dari BNBP RI yang seharusnya digunakan untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki malah di bagi-bagi kepada ASN lingkup Pemda Flotim yang setiap bulannya telah mendapat gaji dari Negara.
Baru-baru ini sebuah surat yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim yang ditunjukan kepada pimpinan OPD Lingkup Pemda Flotim perihal permintaan data pendukung pembayaran uang lelah.
Dalam surat yang ditanda tangani oleh Sekda Flotim selaku ex officio Kepala BPBD Flotim itu memohon bantuan data pendukung berupa surat tugas tim, daftar hadir, dokumentasi kegiatan dan laporan kegiatan tim sebagai kelengkapan pengajuan uang lelah yang bersumber dari dana siap pakai BNBP RI.
Baca juga : Tolong! Pengungsi Lewotobi di Posko Boru Kesulitan Air Bersih
Berikut beberapa OPD yang mendapat jatah dana capeh lelah : Inspektorat Daerah (25 orang), Kantor Camat Wulanggitang (20 orang), Sat Pol PP (13 Orang), Kantor Camat Ile Bura (10 orang) dan Dinas Sosial (10 Orang),
Selanjutnya, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Kantor Camat Titehena, Puskesmas Wulanggitang, Kantor Desa Boru dan Kantor Desa Konga, masing-masing 5 orang sementara, Puskesmas Ile Bura (4 orang), Dinas Kominfo, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lato, masing-masing 3 orang. ***(Ell).