LARANTUKA – Satu lagi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim) Pulau Flores, NTT, yang meninggal dunia di Lokasi pengungsian.
Pengungsi yang meninggal dunia itu bernama Yuliana Sogen 98 Tahun
Warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura Kabupaten Flotim.
Yuliana menghembuskan nafas terakhir di lokasi pengungsian komplek BPP Konga pada Minggu 28 Januari 2024 kemarin.
Jenasah Yuliana kemudian evakuasi dari komplek BPP Konga menuju rumah duka di Desa Nobo menggunakan mobil ambulance dari Puskesmas Ile Bura.
Menurut keterangan singkat dari Maria Yohana Krispiani Alior, Petugas Kesehatan Desa Nobo, Almarhumah meninggal karena faktor usia dan daya tahan tubuh melemah.
“Ditambah Almarhumah sudah tidak mau makan sejak tanggal 2 Januari lalu ketika berada di lokasi pengungsian, mungkin itu yang membuat daya tahan tubuh nya terus menurun,” ungkap Yohana.
Menurut Nakes Yohana, pihaknya sudah memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada Yuliana Sogen sebelum meninggal.
“Setiap hari kita melakukan pemeriksaan rutin kepada mama Yuliana. Hasil tensi darahnya terahir 65/41, HB nya juga rendah,” sebut Yohana.
Sementara penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi mengatakan, saat ini jumlah pengungsi yang meninggal dunia sebanyak 4 orang.
Menurut Doris, pengungsi yang meninggal dunia didominasi oleh warga Desa Nobo, Kecataman Ile Bura, Menurutnya keempat warga terdampak erupsi meninggal karena faktor usia dan memiliki penyakit bawaan.
“Yang meninggal tiga orang warga Desa Nobo dan satu orang warga Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura. Rata-rata meninggal karena faktor usia lanjut dan memiliki penyakit bawaan seperti asma” sebutnya.
Kata Doris, Pemerintah Daerah Flores Timur juga memberikan ucapan bela sungkawa kepada keempat warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meninggal dunia.
“Akan ada santunan duka dari Pemda, nanti akan kita siapkan dan disalurkan langsung kepada keluarga yang meninggal,” tutupnya.***(ell).