Daera  

Warga Desa Pucung Gelar Slametan Suroan dan Bersih Desa sebagai Wujud Syukur dan Pelestarian Budaya

Warga Desa Pucung Gelar Slametan Suroan dan Bersih Desa sebagai Wujud Syukur dan Pelestarian Budaya

Boyolangu, Tulungagung — Nuansa khidmat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Balai Desa Pucung, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung pada Rabu malam (2/7). Mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai, warga setempat bersama jajaran pemerintah desa menggelar tradisi Suroan dan Bersih Desa, sebuah kegiatan tahunan yang sarat nilai spiritual dan budaya.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan BPD, LPM, kelompok tani, RT, RW, serta masyarakat umum. Mereka bersama-sama mengadakan slametan sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang telah diterima, sekaligus memohon keselamatan dan ketenteraman bagi seluruh warga.

Kepala Desa Pucung dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi warisan leluhur ini. “Suroan dan Bersih Desa bukan sekadar ritual, melainkan bentuk penghormatan kepada nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kebersamaan, dan penghargaan terhadap alam serta Sang Pencipta,” ujarnya.

Tradisi Suroan, yang dilaksanakan setiap bulan Suro (Muharram) dalam kalender Jawa, menjadi momen reflektif untuk mempererat hubungan spiritual antara masyarakat dan Tuhan. Sementara itu, Bersih Desa melambangkan komitmen kolektif warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan keharmonisan sosial.

Rangkaian acara berlangsung secara tertib dan penuh makna, dimulai dengan doa bersama, tumpengan, hingga sajian makanan tradisional sebagai bagian dari slametan. Kegiatan ini juga memperkuat rasa persaudaraan antarwarga, yang tampak jelas dari antusiasme dan semangat gotong royong yang ditunjukkan sejak persiapan hingga pelaksanaan.

Dengan terselenggaranya acara ini, masyarakat berharap agar keberkahan dan keselamatan senantiasa menaungi Desa Pucung. Lebih dari itu, mereka ingin menjadikan tradisi ini sebagai warisan budaya yang terus hidup dan relevan di tengah modernisasi zaman. (Lan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *