FLOTIM, RADARNKRI.ID – Di tengah situasi saat ini yang cukup memprihatinkan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang tak kunjung berhenti berdampak pada banyaknya kebutuhan masyarakat yang terdampak abu vulkanik harus mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Daerah Flores Timur.
Masyarakat terdampak erupsi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki hingga saat ini terus merintih meminta bantuan seperti air bersih, obat-obatan serta masker penutup hidung dan mulut dari pemerintah daerah setempat (Pemda Flotim-red)
Namun ironisnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim, Ahmad Duli, bukannya turun langsung memantau situasi terkini di masyarakat, dirinya justru melakukan perjalanan dinas dengan memakan biaya SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) yang cukup besar.
Baca juga : Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi dari Pemda Flotim ‘Amburadul’
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Plt Kalak BPBD Flotim saat ini tengah melakukan beberapa perjalanan dinas di Jakarta dengan agenda yang tidak terlalu mendesak serta menggunakan dana SPPD yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu warga terdampak.
“Bapak Plt Kalak sedang ada urusan dinas ke Jakarta,” ujar sumber yang meminta namanya dirahasiakan. Selasa (25/06/2024).
Situasi ini memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan masyarakat yang terdampak erupsi. Mereka merasa bahwa pemerintah daerah Flores Timur kurang serius dalam menangani bencana ini.
Beberapa pihak juga mendesak agar ada audit terhadap penggunaan dana SPPD dan agar Plt Kalak BPBD segera dicopot dari jabatannya jika terbukti menyalahgunakan dana tersebut.
Baca juga : Masyarakat Hirup Abu Vulkanik, Pemda Flotim Sibuk Bagi-Bagi Dana “Capeh Lelah”
“Saat ini yang kami butuhkan adalah pemimpin yang benar-benar peduli dan siap bekerja keras untuk rakyat, bukan yang hanya memikirkan kepentingan pribadi,” tegas Martinus L. Hayon, salah satu warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ia berharap pemerintah pusat dapat turun tangan dan memberikan perhatian lebih terhadap penanganan bencana Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta memastikan bahwa dana yang ada digunakan sesuai dengan peruntukannya demi kesejahteraan warga terdampak.
“Kami tidak butuh uang, kami butuh hanya bantuan air bersih dan Masker penutup hidung dan obat-obatan, karena abu vulkanik ini beberapa anggota keluarga kami sudah menderita sakit,” tutup Martinus sembari memohon. ***(Ell).