TNI  

Festival Tunas Bahasa Ibu Tabalong: Lestarikan Budaya Dayak Melalui Pendidikan

**Tabalong, 22 November 2024** – Peltu Basuki, Babinsa Koramil 1008-02/Haruai, turut menghadiri **Festival Tunas Bahasa Ibu** yang berlangsung di Desa Pangelak, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong. Acara ini digelar pada Jumat, 22 November 2024, dari pukul 08.30 hingga 11.45 Wita, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten, Camat Upau, kepala desa, dan kepala sekolah di Kecamatan Upau.

 

Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa serta budaya Dayak melalui berbagai kegiatan seni dan perlombaan. Acara ini melibatkan generasi muda, khususnya para pelajar, sebagai upaya menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini.

 

### Kegiatan Festival

Bertempat di Desa Pangelak, RT 04, Kecamatan Upau, Festival Tunas Bahasa Ibu menghadirkan sejumlah acara menarik, di antaranya:

1. **Upacara Pembukaan** dengan pertunjukan tarian khas Dayak yang memukau.

2. **Lomba-Lomba Tradisional**, seperti Sempuri, Puisi, Belelucu Dederai, Kisah Idok, dan Pidato, yang diikuti oleh pelajar dari berbagai sekolah.

3. **Penyerahan Piagam dan Hadiah**, sebagai apresiasi kepada para peserta berprestasi.

 

Acara ini juga dimeriahkan oleh kehadiran tokoh adat Dayak, Damang dan Mantir Dadahup Kabupaten Kapuas, serta para kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk SMAN 1 Upau, SMPN 2 Upau, dan SDN 1.2 Pangelak.

 

### Peran Babinsa

Peltu Basuki, Babinsa Desa Pangelak, yang mewakili Danramil 1008-02/Haruai, menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan budaya. “Festival ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga mempererat hubungan masyarakat dengan TNI,” ujarnya. Kehadiran Babinsa di tengah masyarakat menunjukkan dukungan terhadap pembangunan pendidikan dan budaya di wilayah tersebut.

 

Festival ini menjadi wujud sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan TNI dalam menjaga identitas budaya lokal. Harapannya, generasi muda dapat terus menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan bahasa ibu untuk memperkokoh persatuan dan kebanggaan akan kebudayaan bangsa.

 

*(Pendim1008)*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *