Probolinggo — Kodim 0820/Probolinggo melalui Koramil jajaran kembali melakukan pendampingan kepada para petani sebagai langkah atau upaya nyata dalam mendukung dan mensukseskan gerakan antisipasi darurat pangan nasional, khususnya di wilayah teritorialnya, Kamis (16/1).
Sertu Yoyok Nurhadi S menyampaikan bahwa gerakan antisipasi darurat pangan nasional ini bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian melalui optimalisasi lahan, pelaksanaan program pompanisasi di lahan sawah tadah hujan, dan pemanfaatan lahan perkebunan.
Menurutnya, sektor pertanian dan sumber daya manusia merupakan pilar utama dalam membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik di masa depan. “Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik, pangan adalah senjata kita. Kita harus menekan impor, bahkan harus bisa menghentikan impor dan mulai mengekspor,” kata Sertu Yoyok.
Sertu Yoyok juga menegaskan pentingnya gerakan bersama antara pemerintah, penyuluh, dan petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Padi, sebagai salah satu komoditas utama, harus diantisipasi dengan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
“Kunci dalam gerakan antisipasi darurat pangan nasional adalah peningkatan produksi. Oleh karena itu, semua sumber daya dan dukungan harus difokuskan pada peningkatan hasil produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang,” ujarnya.
Anggota yang dikenal ramah ini juga menambahkan bahwa pemerintah pusat melalui TNI telah menerapkan pendekatan holistik dalam mendukung budidaya padi dan jagung. Dukungan sarana dan prasarana diberikan mulai dari proses hulu hingga hilir, dari penyiapan lahan hingga pengolahan hasil pertanian.
“Sangat penting untuk bersinergi dalam meningkatkan kualitas dan hasil pertanian. Ini akan berkontribusi pada kemajuan pertanian di Indonesia yang berkelanjutan,” tutupnya. (Pendim0820/Probolinggo)