Labuan Amas Utara, HST – Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menggelar rapat koordinasi untuk membahas pelaksanaan program Cetak Sawah Rakyat yang digelar di Desa Perumahan, Kecamatan Labuan Amas Utara, pada Selasa (24/12). Rapat ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dandim 1002/HST, Dinas Pertanian HST, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, serta perwakilan masyarakat setempat.
Tujuan utama dari rapat ini adalah untuk membahas langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan program nasional Cetak Sawah Rakyat, yang ditargetkan akan membuka lahan sawah baru seluas 2.613 hektare di wilayah HST pada tahun 2025. Lahan-lahan tersebut sebagian besar terdiri dari tanah yang belum tergarap optimal dan beberapa di antaranya terdampak banjir pada tahun 2020 dan 2021.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HST, Budi Satrya Tanjung, menegaskan pentingnya program ini untuk meningkatkan produksi pangan lokal. “Program Cetak Sawah Rakyat ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah. Kami berharap dengan adanya lahan sawah baru ini, kesejahteraan petani dapat meningkat,” ujarnya.
Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan yang akan membantu dalam proses pembangunan tanggul untuk melindungi sawah dari banjir, penyediaan alat pertanian, serta pelatihan bagi para petani. “Kami menargetkan sawah yang sudah dicetak dapat ditanami hingga tiga kali dalam setahun. Selain itu, kami juga akan melibatkan generasi muda dalam pengelolaan sawah-sawah baru ini,” lanjut Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 1002/HST, Letkol Inf Fery Perbawa, menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Swasembada pangan adalah tujuan kita bersama. TNI siap berperan aktif dalam pendampingan dan pengawasan pelaksanaan program ini,” tegasnya.
Program Cetak Sawah Rakyat di Kabupaten HST diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah, khususnya di Kecamatan Labuan Amas Utara. (Pen1002hst)