Jakarta, 2 Desember 2024 – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada, Mary, di Jakarta pada Senin (2/12). Pertemuan ini membahas isu-isu strategis terkait hubungan perdagangan kedua negara, termasuk percepatan Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Dalam pertemuan ini, kedua menteri mendiskusikan:
1. Perkembangan penyelesaian perundingan CEPA antara Indonesia dan Kanada.
2. Rencana misi dagang Pemerintah Kanada ke Indonesia
3. Penguatan hubungan perdagangan bilateral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Menteri Budi Santoso menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat meningkatkan volume perdagangan antara Indonesia dan Kanada.
“Perundingan CEPA diharapkan mampu memperluas akses pasar, memperkuat investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan,” ungkapnya.
Dukungan Pejabat Terkait
Dalam agenda ini, Menteri Budi didampingi oleh beberapa pejabat Kementerian Perdagangan, di antaranya:
- Djatmiko Bris Witjaksono – Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional.
- Mardyana Listyowati – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
- Johni Martha – Direktur Perundingan Bilateral.
Komitmen dari Kanada
Sementara itu, Menteri Mary menegaskan komitmen Kanada dalam mempererat hubungan perdagangan dengan Indonesia.
“Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia Tenggara, dan kami ingin menjalin hubungan yang lebih erat di berbagai sektor,” ujarnya.
Peran Strategis CEPA
Perundingan Indonesia-Canada CEPA diharapkan menciptakan ekosistem perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kesepakatan ini juga akan membuka peluang baru bagi pelaku usaha di kedua negara, terutama dalam meningkatkan daya saing produk di pasar global.
“Kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mempererat hubungan diplomasi antara Indonesia dan Kanada,” tambah Menteri Budi.
(M.Ridho)
Sumber
Kementrian Perdagangan RI