RadarNkri.id, LARANTUKA – Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki resmi menempati hunian sementara (Huntara) di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (20/01/2024).
Peristiwa ini menandai langkah awal pemulihan bagi warga terdampak bencana alam yang mengguncang wilayah tersebut.
Langkah ini juga menjadi angin segar setelah berbulan-bulan mereka bertahan di posko pengungsian, baik secara terpusat maupun mandiri.
Sebagian besar penyintas berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, dan Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, yang kini mulai menikmati fasilitas baru yang lebih layak di Hunian Sementara yang telah disiapkan.
Peran Strategis TNI dalam Proses Pembangunan

Pembangunan Huntara ini melibatkan TNI AD melalui Satgas Zeni Kodam IX/Udayana. Wakil Komandan Satgas (Wadansatgas) Huntara, Letkol Czi Yudha Permana, S.Kom, menjelaskan bahwa 40 kopel dengan total 200 unit rumah telah selesai dan siap dihuni.
“Hari ini, 40 kopel atau 200 unit Huntara telah kami serahkan kepada masyarakat penyintas. Setiap unit dilengkapi fasilitas seperti kamar mandi, tandon air, dan sambungan listrik berdaya 450 kWh,” ujar Letkol Yudha.
Ia menambahkan bahwa target pembangunan sebanyak 420 kopel (2.100 unit rumah) akan terus dikejar untuk memastikan semua penyintas mendapat hunian sementara yang memadai.
“Kami berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat agar seluruh masyarakat dapat segera hidup lebih nyaman setelah bencana,” tegasnya.
Dengan target pembangunan Huntara yang lebih luas, upaya ini diharapkan mampu memulihkan semangat masyarakat Flores Timur, khususnya para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Kami tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali harapan,” tutup Letkol Yudha.
Huntara, Lebih dari Sekedar Rumah

Yosefus, salah satu warga Desa Dulipali yang kini menempati Huntara, menyampaikan rasa syukur kepada seluruh unsur yang telah membantu mereka sejak erupsi Pertama hingga saat ini
Menurutnya, Huntara ini dirancang tidak hanya sebagai tempat tinggal sementara ataupun rumah tetapi juga sebagai ruang untuk pemulihan pasca bencana.
Dengan fasilitas penunjang yang disediakan Seperti kamar tidur, toilet dan listrik Yosefus juga merasa terbantu untuk memulai lembaran baru bersama keluarga kecilnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat, BNPB, dan TNI yang telah membangun tempat tinggal ini. Sekarang kami bisa memasak dan beristirahat dengan nyaman,” katanya.*(