Wakil Menteri Perdagangan RI Terima Kunjungan Delegasi Bisnis Kanada untuk Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

JAKARTA, 2 Desember 2024 – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dyah Roro Esti, menerima kunjungan delegasi bisnis dari Business Council of Canada (BCC) yang dipimpin oleh Goldy Hyder, President and CEO BCC, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (2/12).

Kunjungan ini merupakan bagian dari misi delegasi bisnis Kanada untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada.

Dalam pertemuan tersebut, Wamendag Roro menekankan pentingnya hubungan strategis dengan Kanada sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia.

“Kanada adalah mitra dagang penting, menduduki posisi ke-28 negara tujuan ekspor Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 2,6 miliar untuk periode Januari-September 2024, dengan tren positif 11% dalam lima tahun terakhir,” ujar Wamendag Roro.

Ia juga berharap kunjungan delegasi ini dapat membuka peluang kerja sama di sektor-sektor baru dan meningkatkan akses pasar produk Indonesia ke Kanada.

Komitmen Kanada dalam Penguatan Hubungan Dagang

Goldy Hyder, President and CEO BCC, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim perdagangan dan investasi yang kondusif.

“Kami yakin potensi hubungan dagang dan investasi antara Kanada dan Indonesia sangat besar, dan kunjungan ini adalah langkah awal untuk mewujudkannya,” ungkap Hyder.

Dukungan Dari Pejabat Kementerian Perdagangan

Dalam kunjungan ini, Wamendag Roro didampingi oleh sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan, antara lain:

DANDY SATRIA ISWARA, Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional

BASARIA TIARA DESIKA, Sekretaris Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI)

DINA KURNIASARI, Direktur Perundingan ASEAN

DEWI ROKHAYATI, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur

SUKOCO, Kepala Biro Perencanaan

ANDRI SATRIA PERMANA, Kepala ITPC Vancouver

Harapan Kerja Sama Yang Lebih Luas

Kunjungan delegasi BCC ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor industri, termasuk teknologi, manufaktur, dan energi hijau. Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat hubungan perdagangan bilateral yang saling menguntungkan.

“Kami percaya hubungan dagang yang erat antara kedua negara tidak hanya akan meningkatkan perekonomian tetapi juga menciptakan peluang investasi baru bagi pelaku usaha,” tutup Wamendag Roro.

(M. Ridho)

Sumber:

Kementerian Perdagangan RI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *