Kulon Progo, Yogyakarta — Keterbatasan geografis bukan penghalang untuk berkiprah di dunia internasional. Hal ini dibuktikan oleh Nurohman (36), pria asal Kulon Progo, yang telah meniti karier sebagai infrastructure engineer di Consap Pte Ltd, perusahaan teknologi asal Singapura, sejak 2018.
Meski tinggal di desa dengan kehidupan sederhana, Nurohman memegang tanggung jawab besar atas pengelolaan 50 hingga 70 server yang tersebar di berbagai negara. Menariknya, seluruh tugas itu dijalankannya secara remote dari kamar rumahnya, hanya bermodal laptop dan koneksi internet.
Server-server yang ditangani Nurohman berperan penting dalam mendukung layanan berbasis Internet of Things (IoT), mencakup smart home, smart hotel, hingga smart airport. Ia bertugas mengelola sistem jaringan, memantau performa server, serta menjaga keamanan data agar layanan digital tetap stabil dan terlindungi dari ancaman siber.
Meski menjalankan peran penting di balik layar, aktivitas harian Nurohman sempat menimbulkan kesalahpahaman di lingkungan sekitarnya. Karena jarang terlihat keluar rumah atau bepergian, tak sedikit warga desa yang menyangka ia menganggur dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
Padahal, sejak bergabung dengan Consap pada usia sekitar 22 tahun usai lulus dari SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, Nurohman telah menapaki karier yang jarang diketahui orang awam. Keahliannya dalam bidang infrastruktur IT sebagian besar ia pelajari secara otodidak, menunjukkan bahwa semangat belajar dan tekad kuat dapat membuka peluang karier global, meski dari sudut desa sekalipun.
Cerita Nurohman menjadi bukti nyata bahwa di era digital saat ini, batasan tempat bukan lagi halangan untuk berkarya di panggung dunia.
