Daera  

Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi dari Pemda Flotim ‘Amburadul’

LARANTUKA – Nasib dari 1,700san warga terdampak bencana erupsi Gunung Api Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, yang mengungsi di posko Konga saat ini menjadi tidak menentu, apakah harus kembali ke rumah mereka yang berada di dalam zona merah atau tetap berada di posko pengungsian.

Sementara penanganan bencana erupsi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Flotim saat ini terkesan amburadul dan mulai memburuk pasca Kementerian Sosial (Kemensos) mengalihkan penanganan bencana kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur beberapa waktu lalu.

Para pengungsi mulai mengeluhkan tentang minimnya persediaan air bersih dan juga kebutuhan pribadi perempuan dan anak serta keterlambatan persediaan makanan siang dan malam di dapur lapangan.

Bahkan ada dua orang pengungsi asal Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura yang meninggal dunia tidak mendapatkan perhatian apa-apa dari pemda Flotim dan terkesan diabaikan padahal saat ini masih dalam kondisi tanggap darurat.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kalak BPBD Flores Timur, Ahmad Duli, engan memberikan komentar ketika konfirmasi langsung oleh wartawan di posko utama penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

“Ama saya sedang sibuk, nanti konfirmasi ke Kadis Kominfo atau Pak Sekda saja,” singkatnya. Sabtu, (27/01/2024).

Berdasarkan penelusuran oleh awak media ini, selama kurang lebih 1 bulan masa tanggap darurat, Pemda Flotim hanya mengandalkan bantuan dari pihak ketiga seperti Kemensos dan bantuan dari masyarakat yang turut prihatin dengan kondisi para warga yang terdampak.

Sebab, Biaya Tak Terduga (BTT) senilai Rp, 1,5 Miliar serta dana Rp, 400 juta dari BNPB serta donasi dana dari pihak ketika melalui rekening bupati Flores Timur yang tidak diketahui jumlahnya itu hingga saat ini belum bisa dicairkan lantaran harus

“Dana itu tidak sembarang dicairkan, harus ada dokumen pendukung yang jelas agar terhindar dari jeratan hukum,” sebut sumber terpercaya dari Pemda Flotim.***(ell).