London_ radarnkri.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berhasil mendapatkan komitmen investasi senilai 8,5 miliar dolar AS dalam kunjungannya ke Inggris. Dalam acara CEO Roundtable Forum yang berlangsung di Lancaster House, London, Presiden Prabowo bertemu dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas peluang investasi strategis di Indonesia.
“Hasil dari pertemuan ini menunjukkan kepercayaan dan optimisme pelaku usaha Inggris terhadap ekonomi Indonesia. Mereka telah berkomitmen untuk investasi sebesar 8,5 miliar dolar AS,” ujar Presiden Prabowo kepada media usai acara.
Komitmen ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan global terhadap Indonesia, ditunjang oleh stabilitas politik, transisi pemerintahan yang damai, dan komitmen pemerintah terhadap tata kelola yang bersih dan efisien.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan bahwa sektor-sektor prioritas seperti transisi energi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan menjadi perhatian utama para investor. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas pendidikan di bidang STEM dan kesehatan.
“Para CEO sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah yang bersih dan efisien. Mereka juga tertarik pada inisiatif Presiden di sektor-sektor prioritas, yang memberikan keyakinan lebih terhadap potensi investasi di Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyebutkan bahwa stabilitas politik dan ekonomi Indonesia memberikan dorongan besar bagi kepercayaan investor. Langkah strategis selanjutnya adalah menindaklanjuti komitmen ini melalui pertemuan lanjutan dengan perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan minatnya.
Dengan komitmen investasi yang signifikan ini, CEO Roundtable Forum menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris. Kehadiran Presiden Prabowo, didampingi sejumlah menteri dan pejabat tinggi, menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
M. Ridho
——-
Sumber:
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden
Dipublikasikan pada 22 November 2024