Kota Bandar Lampung | Lembaga Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Aksi Masyarakat dan Pemuda Untuk Demokrasi (KAMPUD) memberikan apresiasi dan mendukung penuh atas upaya pengusutan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kemantan) RI oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang dalam prosesnya telah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.
“Kerja-kerja luar biasa yang dilakukan oleh tim penyidik KPK RI dalam upaya mengusut dugaan korupsi di Kementerian Pertanian RI harus mendapat apresiasi dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tak terkecuali Lembaga DPP KAMPUD”, kata Seno Aji sebagai Ketua Umum Lembaga DPP KAMPUD melalui keterangan persnya pada Sabtu (30/9/2023).
Sosok Aktivis yang dikenal sederhana ini menyampaikan juga bahwa dengan adanya sejumlah temuan oleh Tim penyidik KPK atas kegiatan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian, yaitu penyidik menemukan uang puluhan milyar baik dalam bentuk mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dokumen dan catatan keuangan, serta adanya sejumlah pucuk senjata api, sampai mesin penghitung uang, tentunya hal ini harus menjadi perhatian khusus bahwa Indonesia sedang menghadapi situasi darurat korupsi.
“Dengan adanya sejumlah temuan berupa uang puluhan milyar, dokumen, catatan transaksi keuangan, mesin penghitung uang dan puluhan senjata api di rumah dinas seorang Menteri, yang merupakan pejabat tinggi negara tentunya ini sungguh memprihatinkan, dalam kondisi tersebut dapat dinilai bahwa rumah dinas telah menjadi tempat transaksi layaknya seperti lembaga perbankan, tentunya ini telah terjadi kemunduran moral perilaku terhadap penyelenggara negara, dan keadaan ini dapat disimpulkan jika negara sedang dalam menghadapi keadaan darurat korupsi”, terang Seno Aji.
Atas dasar tersebut, DPP KAMPUD meminta kepada lembaga anti rasuah untuk tidak ragu mengungkap dan menyeret semua para pelaku korupsi di lingkungan Kementan sampai ke akar-akarnya secara obyektif dan tidak tebang pilih.
“Kita meminta kepada tim penyidik KPK untuk obyektif, tidak ragu, independen dan tidak tebang pilih guna menentukan semua pihak yang terlibat dalam skandal kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan sebagai tersangka, dalam rangka upaya mengusut tuntas mega skandal dugaan korupsi ini, kemudian menyeret ke pengadilan untuk disidangkan, dengan tuntutan yang seberat-beratnya dan menjebloskan ke hotel prodeo, dengan begitu agar ada efek jera dari para pelaku korupsi di Negara Indonesia”, ujar Seno Aji.
Beliau menambahkan bahwa pihaknya berharap kepada KPK untuk tidak kendor dan menuntaskan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, agar persolan kasus tersebut menjadi terang benderang, kemudian aktor intelektual dibalik kasusnya bisa terungkap ke publik.
“Patut diduga kasus dugaan korupsi di lingkungan Mentan melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara, oleh karena itu, Lambaga DPP KAMPUD mendukung tugas konstitusional KPK dalam memerangi korupsi dan menyelematkan uang negara, kita meminta kepada pihak KPK untuk segera menangkap penjahat koruptor yang terlibat dalam dugaan korupsi berjamaah di lingkungan Kementan”, tambah sosok yang karib disapa Seno Aji.
Diakhir penjelasannya, Beliau menerangkan bahwa pihaknya percaya dan yakin akan kredibilitas dan integritas tim penyidik KPK dalam upaya mengungkap kasus-kasus korupsi.
“Kita yakin dengan integritas kuat tim penyidik KPK RI, sehingga dapat konsisten untuk bekerja secara transparan terkait hal penetapan para tersangka, tuntutan, penyitaan, penjualan aset hasil korupsi, dan pemulihan kerugian negara, agar kepercayaan publik kepada pihak KPK dapat dipertahankan”, pungkas Seno Aji sebagai ketua umum DPP KAMPUD.
Diberitakan sebelumnya, pelaksana tugas Juru Bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri memastikan bahwa proses penyidikan masih terus berjalan dan baru memasuki tahap awal setelah penggeledahan.
Penggeledahan tersebut merupakan upaya paksa yang baru bisa dilakukan ketika kasus naik status dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan.
Lembaga antirasuah itu telah menganalisa keterangan dari 49 pejabat di Kementan, termasuk SYL selaku Menteri Pertanian.
Hingga berita ini dinaikkan, KPK masih belum menetapkan tersangka baru dalam proses penyidikan yang tengah berjalan.
Ali mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa KPK masih melakukan pengumpulan bukti terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
“Sebagaimana yang sering kami sampaikan, KPK hanya akan sampaikan seluruh proses penanganan perkara secara utuh setelah semua proses cukup dilakukan,” kata Ali. (*)