Berikan Izin Tambang ke Ormas Agama, Habib Syakur: Bahlil Negarawan yang Berdedikasi

Jakarta, RadarNKRI.id – Direktur Eksekutif Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid sangat mengapresiasi langkah Menteri Investasi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang memberikan izin pengelolaan lahan pertambangan kepada ormas keagamaan di Indonesia.

Menurut Habib Syakur, kebijakan Bahlil ini menjadi terobosan yang sangat strategis agar pengelolaan lahan pertambangan dijalankan secara baik, amanah, serta penuh tanggungjawab.

“Ormas keagamaan itu organisasi yang sangat sakral, sangat memahami mana yang benar dan mana yang salah, serta penuh dedikasi untuk negara Indonesian. Ormas Keagamaan tidak boleh dituduh macam-macam kalau menerima amanah lahan tambang,” ujar Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Minggu (12/5/2024).

Menurut Habib Syakur, kebijakan Menteri Bahlil adalah bukti betapa dia sangat menghargai jasa dan peranan alim ulama bagi bangsa Indonesia, dan harus dijadikan contoh bagi menteri lain.

“Pemberian izin pengelolaan lahan pertambangan ini bukan karena alim ulama minta, tapi diberikan oleh pemerintah karena alim ulama itu bisa dipercaya dan pasti amanah menjaga dan mengelola ekosistem alam, serta dapat bekerja dengan sepenuh hati,” jelas Habib Syakur.

Ulama asal Malang Raya ini juga menilai kebijakan Bahlil ini tentunya didukung oleh Presiden Jokowi, karena akan mampu memperkuat keutuhan bangsa serta bentuk penghargaan atas jasa-jasa para ulama dan tokoh agama bagi NKRI.

Pemberian izin pengelolaan lahan pertambangan kepada ormas keagamaan tersebut, lanjut Habib Syakur, tentunya jauh lebih baik dibanding memberikan izin kepada para cukong yang merusak alam serta kerap melakukan ilegal mining.

“Pemberian izin lahan tambang kepada ormas keagamaan juga manifestasi dari upaya mensejahterakan rakyat Indonesia. Kita tau alim ulama itu adalah orang yang dekat dengan umat dan masyarakat,” tandas Habib Syakur.

Menurut Habib Syakur, kebijakan Bahlil ini adalah bukti nyata adanya jiwa patriotik dan nasionalisme, agar kekayaan alam Indonesia dapat dikelola secara bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa Indonesia.

Habib Syakur menyebut ormas keagamaan yang telah berdedikasi untuk bangsa Indonesia, tentu sangat wajar diberikan apresiasi serta diajak bersama-sama dalam mengelola kekayaan alam Nusantara.

“Ormas agama, alim ulama, dan tokoh agama tak hanya diajak ketika ada masalah saja, tapi digandeng dalam hal-hal strategis nasional, termasuk dalam mengelola kekayaan alam. Itulah keikhlasan hati Bahlil menghargai alim ulama yang berjasa pada negara. Bahlil tentunya pasti didoakan oleh tokoh agama dan alim ulama,” lanjutnya.

Lebih jauh Habib Syakur memuji Bahlil sebagai menteri yang betul-betul menjaga keutuhan bangsa, yang berusaha memakmurkan rakyat dan menjaga kekayaan alam supaya dikelola oleh pengusaha yang nasionalis, religius, dan punya kepentingan untuk umat.

“Tidak perlu diragukan Bahlil sebagai tokoh pemuda dari Indonesia Timur yang berkomitmen menjaga keutuhan bangsa, memakmurkan bangsa lewat kebijakan yang strategis, termasuk dalam kebijakan tambang minerba. Bahlil adalah cerminan dari tokoh muda bangsa yang menjaga bangsa dan negara dari disentegrasi,” tegasnya.

Habib Syakur pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berterimakasih kepada Bahlil yang ada di garda terdepan menjaga sumber kekayaan alam Indonesia, termasuk kekayaan minerba dari pelaku perampokan secara tidak resmi atau ilegal mining.

“Dengan ketegasan Bahlil inilah para pelaku ilegal mining gak berani lagi melanggar aturan negara. Karena Kementerian Investasi BKPM yang dipimpin Bahlil ada di garda terdepan menjaga dan memperbaiki tata kelola lahan tambang minerba. Juga lahan investasi lainnya seperti IKN dan lainnya,” tuntas Habib Syakur.