DEPOK _ radarnkri.id – Korps Brimob Polri menegaskan pentingnya penguasaan masalah politik, ekonomi, sosial, dan budaya (poleksosbud) bagi anggotanya, sebagai bagian integral dari peran strategis dalam mendukung tugas-tugas Polri.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri, Komjen Pol. Drs. Imam Widodo, M.Han, dalam acara pisah sambut Komandan Pasukan Brimob III yang berlangsung pada Sabtu malam (23/11/2024) di Depok, Jawa Barat.
Fokus Strategis Brimob dalam Poleksosbud
Dalam sambutannya, Komjen Imam Widodo menekankan bahwa Brimob, sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), tidak hanya berperan sebagai pasukan penindak gangguan keamanan dalam negeri (kamdagri) berintensitas tinggi, tetapi juga harus memahami dinamika poleksosbud.
“brimob itu polisi, bagian dari polri. jadi, harus menguasai permasalahan poleksosbud. ini penting agar setiap langkah yang diambil berlandaskan analisis strategis,” ujar imam di hadapan para perwira tinggi brimob dan personel lainnya.
Penguasaan poleksosbud menjadi dasar penting dalam mendukung tiga tugas pokok Polri yang diatur dalam UU No. 2 Tahun 2002, yakni memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Pelantikan Komandan Pasukan Brimob III
Pada hari yang sama, Brigjen Pol. Almas Widodo Kolopaking, S.E., dilantik menjadi Komandan Pasukan Brimob III, menggantikan Brigjen Pol. Gatot Haribowo, S.I.K., M.A.P., yang mendapat promosi sebagai Kapolda Papua Barat Daya. Pelantikan berlangsung di Lapangan Upacara Korps Brimob Polri, Kelapadua, Depok, dan ditandai dengan penyerahan Pataka Pasukan Brimob III “Joranarutu Maruwan Mambiri” kepada Brigjen Almas.
Sebagai pemimpin baru, Brigjen Almas diharapkan mampu menghadapi tantangan operasional di wilayah Pasbrimob III yang meliputi Papua, Maluku, dan Maluku Utara.
Tantangan di wilayah ini, seperti keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, memerlukan pendekatan strategis yang mengedepankan penguasaan poleksosbud.
Peran Brimob dalam Wilayah Papua
Papua, dengan luas sekitar 82.680 km², memiliki populasi yang beragam dan tantangan keamanan yang kompleks.
Wilayah ini kini terbagi menjadi enam provinsi, termasuk empat daerah otonomi baru (DOB) yang baru-baru ini dibentuk: Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
Brimob, melalui Satbrimobda yang ada, berperan strategis dalam menjaga keamanan wilayah ini.
Pasukan Brimob yang langsung berada di bawah koordinasi Korps Brimob Polri dipersiapkan untuk menangani gangguan kamdagri yang berintensitas tinggi, termasuk mengatasi ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata.
Tantangan dan Alih Generasi di Lingkup Brimob
Komjen Imam Widodo juga mengingatkan para perwira, khususnya yang berpangkat Kombes ke atas, untuk berpikir dan bertindak strategis dalam menata struktur organisasi Brimob.
Hal ini penting untuk memastikan kesinambungan alih generasi dalam Korps Brimob.
“Hukum alam pasti terjadi, yakni berlangsungnya alih generasi di lingkup Brimob. Perencanaan strategis penting untuk memastikan regenerasi berjalan baik,” tambah Imam.
Kesimpulan
Korps Brimob Polri terus memperkuat perannya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan nasional.
Penguasaan poleksosbud, regenerasi kepemimpinan, dan pendekatan strategis menjadi fondasi penting bagi Brimob dalam menghadapi tantangan masa depan.
Dengan kepemimpinan yang visioner, seperti yang ditunjukkan oleh Komjen Imam Widodo, Brimob siap menjalankan tugasnya sebagai bagian integral dari Polri untuk memelihara keamanan, ketertiban, dan keutuhan NKRI.
M. Ridho
Sumber:
1. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Pernyataan resmi Dankor Brimob Polri, Komjen Pol. Imam Widodo, pada acara pisah sambut Komandan Pasukan Brimob III, 23 November 2024.
3. Data geografis dan statistik wilayah Papua (Kementerian Dalam Negeri, 2024).