Kraksaan, Probolinggo – RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Probolinggo menjadi sorotan setelah keluarga seorang pasien bernama Farida melayangkan protes keras terhadap pelayanan rumah sakit. Keluarga pasien menduga merasa dibohongi terkait proses rujukan pasien ke RS Saiful Anwar Malang serta adanya dugaan manipulasi data medis yang berdampak pada pengobatan yang tidak tepat.
Usman, anak pasien, menjelaskan bahwa ibunya awalnya mengalami stroke ringan dan dirawat di RSUD Waluyo Jati. Namun, kondisi sang ibu terus memburuk, sehingga keluarga meminta rujukan ke RS Saiful Anwar Malang. Sayangnya, permintaan tersebut diduga ditolak dengan alasan kamar penuh.
Rujukan Terhambat dan Dugaan Manipulasi Data Medis
“Kami meminta rujukan sejak lama, tetapi pihak rumah sakit selalu mengatakan bahwa kamar penuh. Kami tidak percaya begitu saja,” ujar Usman.
Setelah 17 hari berjuang, keluarga akhirnya berhasil mendapatkan rujukan ke RS Saiful Anwar Malang. Namun, setibanya di rumah sakit rujukan, mereka mendapatkan informasi medis yang diduga berbeda dari yang diberikan oleh RSUD Waluyo Jati.
Berdasarkan keterangan dokter di RS Saiful Anwar Malang, pasien Farida sebenarnya baru mengalami stroke pertama kali, bukan stroke kedua seperti yang tercatat dalam berkas medis dari RSUD Waluyo Jati. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada dugaan kesalahan atau bahkan dugaan manipulasi dalam pencatatan data pasien.
“Kami sangat menyayangkan tindakan RSUD Waluyo Jati yang diduga memberikan obat untuk pasien yang mengalami stroke kedua, padahal ini adalah stroke pertama ibu saya. Ini bisa membahayakan nyawanya,” tambah Usman.
LSM Desak Investigasi
Tak hanya keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) AMPP juga mengecam tindakan RSUD Waluyo Jati yang diduga menghambat proses rujukan pasien.
“Menurut UU Kesehatan, jika kondisi pasien sudah dalam keadaan mendesak, rumah sakit wajib merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi dalam waktu maksimal tiga hari. Dugaan penundaan ini jelas melanggar hak pasien dan bisa berakibat fatal,” ujar perwakilan LSM AMPP.
RSUD Waluyo Jati Angkat Bicara
Sementara itu, Humas RSUD Waluyo Jati, Zainul, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihak rumah sakit masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.
“Kami sedang mengumpulkan data-data untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Zainul singkat.
Kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait transparansi dan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Waluyo Jati. Banyak pihak kini mendesak agar ada investigasi menyeluruh demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.
(Tim/Red/**)