Daera  

LaZkar Ribu Ratu, Simbol Pengabdian untuk Masyarakat Flores Timur

Lukman Riberu yang didampingi Zakarias Paun memberikan sambutan dalam acara Kampanye di Desa Balawelin 1, Pulau Solor pada Kamis 10 Oktober 2024. Foto: RadarNKRI

RadarNKRI.id, Larantuka – Calon Bupati Flores Timur nomor urut 1, Yosep Antonius Titus Lukman Riberu, menjelaskan filosofi di balik nama LaZkar Ribu Ratu, singkatan dari Lukman dan Zakarias untuk ribu ratu, yang menjadi identitas tim kampanyenya di Pilkada 2024.

Menurut Lukman, nama LaZkar Ribu Ratu tidak hanya sekadar sebuah singkatan, melainkan pernyataan sakral dan simbol penyerahan diri mereka untuk mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat Flores Timur.

Ribu ratu yang dalam bahasa Lamaholot berarti rakyat, menjadi inti dari komitmen pasangan Lukman Riberu dan Zakarias Paun untuk melayani Flores Timur dengan sepenuh hati. Ini adalah bentuk pengabdian kami, sebuah niat tulus yang kami serahkan sepenuhnya untuk masyarakat Flotim,” ujar Lukman. Sabtu (12/10/2024).

Pasangan Zakarias Paun ini juga menceritakan perjalanan mereka sebelum memutuskan untuk maju sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Flores Timur 2024.

Pada awalnya, kata Lukman, dirinya bersama Zakarias Paun memilih jalur independen atau perseorangan. Namun, berbagai kendala regulasi yang rumit dan terbatasnya waktu membuat mereka gagal memenuhi syarat dukungan.

Meskipun tidak berhasil melalui jalur independen, keduanya tetap teguh dan percaya bahwa niat baik dan tulus akan selalu menemukan jalan, serta Tuhan pasti akan membukakan pintu bagi mereka.

“Melalui pendekatan-pendekatan politik yang kami lakukan, akhirnya Partai Golkar, Perindo, Gelora, dan Demokrat mengusung kami sebagai pasangan calon resmi dalam Pilkada Flores Timur 2024,” sebut Lukman.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan bahwa ada banyak hal yang akan mereka kerjakan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Flotim, sesuai dengan visi dan misi mereka, yaitu Flotim Baru, Sejahtera, dan Bermartabat.

Beberapa hal yang akan dilakukan antara lain: pembangunan pendidikan dan kesehatan yang merata, pembangunan infrastruktur untuk kemajuan ekonomi, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis desa dan maritim, serta pembukaan balai latihan kerja (BLK) untuk anak-anak muda.

“Kenapa harus ada BLK? Sebab, untuk membangun Flotim yang sejahtera, kami akan membuka peluang bagi generasi muda untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian melalui BLK. Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta akan diberi modal usaha dengan skema pengembalian bertahap untuk mendukung angkatan berikutnya,” papar Lukman.

Ia menambahkan, mereka juga merencanakan program penataan dan perluasan kota, termasuk kota Larantuka yang akan dikembangkan mengelilingi Gunung Ile Mandiri, serta pemekaran kota Waiwerang, Waiwadan, Ritaebang, dan Menanga. Selain itu, mereka bertekad menata kota Larantuka agar tetap memiliki ciri religius dan nilai budaya dengan menetapkan peraturan daerah khusus.

“Ada juga reformasi birokrasi. Dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih, kami akan melaksanakan reformasi birokrasi untuk menata dan mengelola manajemen pemerintah daerah sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi ini menjadi fondasi bagi berbagai program pembangunan lainnya agar berjalan secara efektif dan efisien,” jelas Lukman. ***(Ell)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *