radarnkri.id, LARANTUKA – Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia terus menunjukkan peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan strategis yang dibangun bersama berbagai pihak. Salah satu contoh keberhasilan kolaborasi ini adalah kemitraan antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Du’Anyam.
Du’Anyam merupakan wirausaha sosial yang fokus pada pemberdayaan perempuan penganyam di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan memiliki kantor di Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim). Sejak didirikan pada tahun 2017, Du’Anyam telah mendapat dukungan penuh dari Bank DBS melalui program DBS Foundation for Impact.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bank DBS dan DBS Foundation yang sejak 2017 telah memberikan dukungan berharga, baik secara finansial maupun melalui pelatihan, mentoring, dan jaringan luas,” kata Hanna Keraf, Co-Founder & Chief Community Officer Du’Anyam, dalam sambutannya pada acara pelepasan ekspor produk kerajinan anyaman lontar NTT, Jumat (13/04/2024).
Baca Juga: Terima Presidium Forum Alumni HMI-Wati, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peran Politik Perempuan
Menurut Hanna, dukungan ini tidak hanya diberikan pada masa awal, tetapi juga berlanjut hingga selama pandemi COVID-19. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika para pendiri Du’Anyam mendapatkan akses langsung kepada Direktur Keuangan Bank DBS Singapura.
“Beliau (Direktur Keuangan Bank DBS Singapura) memperlakukan kami setara dan dengan penuh dedikasi membagikan ilmunya, yang sangat berharga bagi kami sebagai wirausaha sosial muda,” tambahnya.
Selain dukungan dari Bank DBS, dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah juga sangat berarti bagi perkembangan Du’Anyam. Salah satu tokoh yang menjadi mentor penting adalah Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa PDTT, Samsul Widodo, yang sejak 2019 tanpa lelah memberikan arahan terkait strategi pengembangan ekonomi desa.
Hanna mengatakan bahwa Samsul Widodo selalu memberikan semangat dan menekankan pentingnya merangkul pemangku kepentingan di tingkat desa, yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan berbagai program.
Baca Juga: Berkas Administrasi dari 4 Bacabup Flotim Diterima KPU, Paket KEREN Gagal
Du’Anyam juga menyampaikan terima kasih kepada para penganyam perempuan, pemerintah daerah Flores Timur, serta Bank Indonesia cabang NTT atas dukungan strategis mereka dalam melestarikan bahan baku lontar, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan pasar global.
“Kami juga sangat menghargai peran Bank Indonesia perwakilan Nusa Tenggara Timur yang telah memberikan pendampingan dan fasilitasi pameran, sehingga produk anyaman kami semakin dikenal,” ungkap perwakilan Du’Anyam.
Dukungan dari Pemerintah Daerah Flores Timur juga menjadi pilar penting dalam perjalanan Du’Anyam. Dari kepala desa hingga camat, serta jajaran dinas terkait, semua berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan Du’Anyam. Dalam kurun waktu 2016-2019, berbagai rapat lintas sektor diadakan untuk merencanakan program pengembangan produk anyaman, dan sinergi ini terus terjalin hingga kini.
CEO Du’Anyam juga berharap bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan mitra strategis, produk anyaman lontar dari Nusa Tenggara Timur dapat semakin dikenal di kancah global.
“Permintaan terhadap kerajinan tangan yang unik dan berkelanjutan terus meningkat di pasar dunia, dan kami optimistis bahwa perjalanan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.
Dengan dukungan berbagai pihak, Du’Anyam percaya bahwa pemberdayaan perempuan melalui kewirausahaan sosial akan terus berkembang, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.***(YEN)***