Daera  

Plan Indonesia bersama Nomura Luncurkan Program Desa Early Childhood Development di Kabupaten Manggarai

IMG 20240321 162806
IMG 20240321 162806

MANGGARAI – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi tantangan terkait tumbuh kembang anak seperti tingginya angka stunting dan kematian bayi serta rendahnya angka partisipasi PAUD. Di Kabupaten Manggarai, hanya 33% anak berpartisipasi dalam program PAUD (Statistik Kabupaten Manggarai 2023).

Sebagai respons terhadap isu ini, Sponsorship Community Manggarai Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) meluncurkan program Desa Sehat Early Childhood Development (ECD) didukung penuh oleh Nomura melalui kemitraan strategis dengan pemerintah Kabupaten Manggarai, NTT Pada Kamis (21/03/2024).

Herybertus G.L.Nabit S.E., M.A, Bupati Manggarai, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten manggarai senantiasa membuka pintu bagi semua pihak yang dating untuk berbagi dan berkolaborasi.

“Mari kita membuka diri untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan anak usia dini, Tentunya kita (pemerintah) sudah banyak melakukan sesuatu, namun yang terpenting adalah memikirkan apakah yang telah dilakukan itu sudah tepat atau masih memerlukan peningkatan” Ujar Herybertus

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia menjelaskan bahwa melalui program Desa Sehat ECD, Plan Indonesia berupaya untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya strategis pemerintah Kabupaten Manggarai.

“Upaya ini dilakukan melalui peningkatan perilaku pengasuhan yang positif, holistik, dan integratif dalam tumbuh kembang anak terutama mereka yang berusia 2-6 tahun di Kabupaten Manggarai. Secara bersamaan, kami juga ingin mendorong koordinasi dan komitmen berbagai pihak untuk dapat berperan aktif dan mensosialisasikan pola pengasuhan ini ke berbagai pihak terutama guru dan orang tua,” ungkap Dini.

Desa Sehat ECD akan diimplementasikan di 10 desa yang saat ini menjadi wilayah intervensi Program Desa Sehat, dengan target jangkauan langsung sebanyak 858 orang dan 6.900 masyarakat sebagai partisipan program tidak langsung.

Program ini juga akan diimplementasikan melalui peningkatan peran Posyandu sebagai pusat PAUD di masyarakat, kapasitas guru PAUD, serta pelatihan terkait pola asuh anak secara positif bagi orang tua dan pengasuh (termasuk ayah).

Plan Indonesia memiliki pengalaman dalam menjalankan program pemenuhan hak anak yang holistik sejak usia dini. Sebelumnya, Plan Indonesia telah mengembangkan berbagai panduan untuk program pengasuhan, seperti Modul Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB-HI) dan Modul Bina Keluarga Balita – Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB-EMAS), yang terus diperbarui dan disosialisasikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Bupati Manggarai ini dihadiri oleh beberapa instansi dan tokoh masyarakat yaitu perwakilan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas BKB, Dinas PMD, GOPTKI, IGTKI, UPTD Pendidikan Cibal Barat, UPTD Pendidikan Lelak, Camat Cibal Barat, Dinas PMD, BAPPEDA, PKK Kabupaten, Puskesmas Wae Codi, Puskesmas Ketang, Guru PAUD Kecamatan Lelak, Guru PAUD Kecamatan Cibal Barat, Para Kader Posyandu, PKK Desa, dan Bidan Desa, Kepala Desa, dari 10 desa dampingan di Kabupaten Manggarai.

Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) 

Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga bekerja bersama kaum muda, untuk memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka.

Sebagai bagian dari Plan International Inc., Plan Indonesia memiliki program anak sponsor. Plan Indonesia telah membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, dengan lima komitmen untuk memenuhi hak dasar mereka, yaitu hak atas akta kelahiran, vaksin dasar, air bersih, sanitasi, dan kebersihan, juga pendidikan.

Plan Indonesia bekerja pada 8 provinsi melalui tujuh program tematik, yaitu Pencegahan Gagal Tumbuh Anak, Penghapusan Kekerasan terhadap Anak dan Kaum Muda, Kesehatan Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, Sekolah Tangguh, Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan yang Responsif Gender, juga Resiliensi Iklim yang Dipimpin oleh Kaum Muda.

Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, agensi, dan gerakan sosial yang melibatkan dan menargetkan agar 3 juta anak perempuan mendapatkan kekuatan yang setara, kebebasan yang setara, dan representasi yang setara. ***(Ell).