Daera  

Setelah Perjalanan Panjang dari Kupang, Kapolres Flotim Langsung Salurkan Bantuan Sembako Bagi Korban Sengketa Lahan di Adonara

Kapolres Flotim berikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban dalam insiden perang antar kampung di Pulau Adonara. Foto RadarNkri.id.

RadarNkri.id, Larantuka – Di tengah meredanya ketegangan akibat konflik tapal batas antara Desa Ilepati dan Desa Bugalima, Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita, tampil dengan aksi tak terduga.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Kupang, ia langsung turun ke lapangan untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga Desa Bugalima yang rumahnya habis dibakar massa.

Yang menarik, Nyoman tak memilih cara biasa. Ia datang dengan mengendarai motor trail, diikuti oleh dua mobil pickup bermuatan bantuan, dan tiba di Kantor Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Pulau Adonara, pada Selasa malam, 22 Oktober 2024.

Padahal ia baru saja menyelesaikan agenda penting bersama Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, di Kupang. Perjalanan panjang Nyoman yang melelahkan dari Kupang ke Ende dan harus melalui rute jalan darat sejauh 270 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 7 jam.

Ha itu tidak sedikitpun menyurutkan semangatnya untuk segera membantu korban konflik di Adonara Barat. Setibanya dilokasi sejumlah korban sudah menunggu dengan wajah-wajah lusuh, termasuk ibu-ibu yang menggendong anak kecil serta lansia yang datang tanpa alas kaki.

“Bapa dan mama semua, saya bawa sedikit bantuan. Mohon maaf karena sudah lama menunggu. Saya janji jam 17.00 Wita, tapi terlambat karena ban mobil pecah saat dalam perjalanan ke Larantuka,” ujar Nyoman saat memberikan bantuan, meminta maaf atas keterlambatannya.

Kehadiran Nyoman dan bantuan yang dibawanya memberi sedikit kelegaan bagi warga, yang sebelumnya harus menghadapi kenyataan pahit rumah mereka hangus terbakar. Sebanyak 51 rumah rusak dan 177 jiwa kini mengungsi sementara di Desa Wureh, tetangga dari Desa Bugalima.

Selain menyalurkan bantuan, Nyoman juga menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan menahan diri dari tindakan balasan. Ia menegaskan bahwa pihaknya, atas perintah Kapolda NTT, akan memproses hukum para pelaku penyerangan dan pembakaran rumah di Desa Bugalima.

“Mereka yang menyerang dan membakar rumah akan menghadapi konsekuensi hukum. Kapolda sudah memerintahkan untuk menindak tegas para pelaku,” kata Nyoman tegas.

Situasi di Desa Bugalima dan Ilepati kini sudah kondusif, namun aparat keamanan dari Polres Flores Timur, Kodim 1624, serta Batalion B Pelopor Maumere Brimob Polda NTT tetap berjaga dengan ketat, menyisir setiap sudut wilayah untuk mencegah konflik susulan.

Saat ini, 18 orang telah diamankan oleh Polres Flores Timur, dan dalam waktu dekat akan ada gelar perkara untuk menentukan status tersangka bagi para pelaku penyerangan.

Dengan hadirnya bantuan dan ketegasan hukum, harapannya konflik ini dapat segera mereda, dan warga bisa kembali menjalani hidup dengan rasa aman.**(Ell)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *