LARANTUKA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rofinus Baga Kabelen menilai penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki -Laki dari Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur (Pemda Flotim) belum berjalan maksimal.
Hal itu terlihat dari buruknya pelayanan kepada korban terdampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang saat ini mengungsi beberapa titik lokasi pengungsian.
Menurut Rofin, dengan anggaran BTT senilai Rp. 1,5 Miliar yang telah di pangukan di dalam APBD tahun 2024 serta bantuan dari BNPB dan BPBD Provinsi dan sumbangan melalui rekening Bupati Flotim, pelayanan kepada para pengungsi harus bisa lebih maksimal.
“Pantauan langsung kita dilapangan hingga saat ini warga terdampak di lokasi pengungsian belum dilayani dengan baik, banyak sekali keluhan dari masyarakat yang juga terkesan diabaikan oleh Pemda, ” katanya.
“lalu kemana dana BTT, dan juga bantuan dari BNBP dan BPBD Provinsi serta sumbangan dari pihak ketiga melalui dua rekening atas atas nama Bupati Flores Timur itu,” tanya ketua Komisi B DPRD Flotim tersebut.
Lanjut Rofin, selama satu masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi, Pemda Flotim hanya berharap kepada sumbangan dari pihak ketika dan masyarakat secara perorangan yang merasa prihatin dengan para korban terdampak di lokasi pengungsian.
“Kalau sumbernya sudah dari pihak ketiga maka tugas pemda setempat cuman satu yaitu mengatur pendistribusian bantuan ke setiap lokasi posko pengungsian. Tetapi kalau Pemda juga masih mengeluh tentang
Kesulitan anggaran untuk pendistribusian bantuan maka itu sudah sangat tidak rasional,” tegas Rofin.
Ia berharap pemerintah juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar dan secepatnya harus berbenah sehingga tidak ada lagi problem yang terjadi di lokasi pengungsian.
“Lembaga berharap ketika sudah ada bantuan dari pihak ketiga, Pemerintah Daerah harusnya lebih aktif lagi dalam ciptakan rasa keadilan dan juga berikan kenyamanan bagi para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi,” tutupnya.***(ell).