RadarNkri.id, Larantuka – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia menarik bantuan kedaluwarsa yang sempat disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur kepada para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di posko pengungsian Lewoingu, Kecamatan Titehena, Sabtu (9/11/2024) pagi.
Agus Riyanto, Direktur Sumber Daya Darurat BNPB, mengonfirmasi bahwa bantuan yang didistribusikan pada Jumat (8/11/2024) tersebut sudah melebihi batas layak konsumsi. Ia menjelaskan bahwa bantuan kedaluwarsa tersebut kemungkinan sudah tertahan lama di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur sebelum akhirnya disalurkan.
“Dari BNPB, kami telah menyalurkan bantuan empat kali dalam jumlah besar. Bantuan yang sampai di Posko Lewoingu ini diduga merupakan kiriman tahap awal yang mungkin tidak segera disalurkan oleh BPBD kepada warga terdampak,” ujar Agus Riyanto.
Agus juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami warga di posko Lewoingu. Ia berjanji akan mencari tahu lebih detail alasan bantuan dari BNPB hingga kedaluwarsa di gudang logistik BPBD Flores Timur.
“Bantuan yang tidak layak sudah kami tarik kembali. Atas nama pimpinan BNPB, saya meminta maaf kepada masyarakat terdampak atas kekeliruan ini,” tuturnya.
Selain itu, Agus mengapresiasi peran media atau wartawan dalam melaporkan kondisi di lapangan, termasuk temuan bantuan yang sudah kedaluwarsa dan keluhan dari warga terdampak erupsi Lewotobi Laki-Laki yang berada di posko-posko pengungsian.
“Kalau tidak diberitakan oleh rekan-rekan wartawan, kami mungkin tidak akan mengetahui hal ini. Terima kasih banyak atas kerja samanya. Ke depan, kami akan terus bersinergi agar masyarakat terdampak erupsi mendapatkan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
Dengan penarikan ini, BNPB berjanji akan memastikan bahwa bantuan yang diterima warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi benar-benar layak dan tepat waktu.