RadarNKRI.id, Larantuka – Sebagai wujud tanggap cepat terhadap bencana erupsi Gunung Lewotobi, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Larantuka – Sanctus Agustinus menyalurkan 12.000 masker kain kepada korban terdampak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Senin (04/11/2024).
Sebanyak 12.000 masker kain tersebut didistribusikan langsung ke tiga posko pengungsian di Desa Bokang, Desa Lewolaga, dan Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Pastor Moderator PMKRI Larantuka, RD. Thomas Darang Labina, turut hadir mendampingi proses distribusi tersebut.
Firmansa Muhammad, Koordinator Aksi Sosial PMKRI, menjelaskan pentingnya masker untuk melindungi para pengungsi dari risiko gangguan pernapasan akibat paparan debu vulkanik.
“Kami berharap masker ini dapat melindungi kesehatan para pengungsi, terutama dari ancaman gangguan pernapasan. Selain masker, kami juga berencana menyalurkan bantuan lain seperti makanan dan obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi dalam situasi darurat ini,” ungkapnya.
Para pengungsi mengungkapkan rasa syukur atas bantuan dari PMKRI Cabang Larantuka, mengingat kesehatan mereka rentan akibat paparan abu vulkanik.
“Dengan adanya masker ini, kami merasa lebih aman, terutama bagi anak-anak,” kata Agnes Homi Roning, seorang pengungsi dari Dusun Padang Pasir, Desa Hokeng Jaya.
Sementara Ketua Presidium PMKRI Larantuka, David Goa Lein, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam aksi solidaritas ini. Ia juga berharap situasi dapat segera pulih agar masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan normal.
“Kami tentunya juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Semoga dengan uluran kasih dari kita bersama dapat sedikit meringankan beban mereka,” ucapnya.
David juga mengimbau masyarakat terdampak agar mengikuti arahan dari pemerintah daerah dalam penanganan bencana.
“Kami berharap warga terdampak segera mengungsi ke tiga lokasi yang telah disiapkan pemerintah, yakni di Desa Bokang, Desa Lewolaga, dan Desa Konga, demi kelancaran proses evakuasi dan bantuan,” pinta David. *(Ell).*