LEMBATA – Gunung Api Ili Lewotolok yang berada di Kecataman Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan status aktivitas vulkanik dari sebelumnya berada di level II (waspada) ke level III (Siaga) pada 27 Frebuari 2024 pagi tadi.
Hal itu disampaikan oleh Hendra Gunawan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Selasa (27/02/2024).
Hendra menerangkan, hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga tanggal 26 Februari 2024 menunjukan aktivitas Gunung Lewotolok mengalami kenaikan yang signifikan.
Untuk itu pihaknya menaikan status gunung api tersebut dari dari Level II (waspada) ke Level III (siaga) terhitung tanggal 27 Februari 2024 pukul 10.00 wita.
“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga tanggal 26 Februari 2024 menunjukan peningkatan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok terhitung tanggal 27 Februari 2024 pukul 10.00 wita dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (siaga),” ujar Hendra.
Berdasarkan pengamatan kegempaan kata Hendra, Gunung Api Ili Lewotolok mengalami 4 kali gempa Letusan atau Erupsi dengan amplitudo 16.5-35.1 mm, dan lama gempa 60-107 detik serta 171 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.3-27.2 mm, dan lama gempa 27-102 detik.
“Selain itu juga ada 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6-6.9 mm, S-P 0.6-0.7 detik dan lama gempa 10-11 detik dan 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 3.5-4.9 mm, S-P 6-8 detik dan lama gempa 23-31 detik,” sebutnya.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara kawah G. Ili Lewotolok, masyarakat Desa Jontana agar diungsikan ke daerah yang lebih aman,” pintanya.***(ell)