Masyarakat Petani Bungku Utara Mengeluh Urufasi Dan Pupuk

Morut —- Berdasarkan hasil penelusuran dan investigasi media ini, di wilayah kecamatan Bungku Utara, secara umum hasil produksi masyarakat petani di kecamatan tersebut, masih sangat minim dan belum bisa mencapai sesuai yang diharapkan oleh petani.

Ada beberapa Indikator penyebab minimnya hasil produksi pertanian masyarakat antara lain, pengadaan pupuk untuk kelompok tani masih sangat minim , obat hama padi, termasuk belum tersedianya sarana prasarana saluran pengairan, irigasi yang belum ada, termasuk alat panen dan pengering.

Kepala Desa Siliti ” Sahrir Sulemana mengungkapkan, dari 150 hektar percetakan sawah, yang diolah oleh masyarakat sekarang hanya 50 hektar sementara yang 100 hektar medanya kering karena belum ada irigasi ujar kades singkat.

Sebagai pemerintah desa, terus berupaya mencari solusi terkait peningkatan produksi pertanian bagi warga masyarakat Siliti, menuju mandiri ( sejahtera ) atau bahasa trendnya swasembada pangan, ” terang Sahrir .

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah desa yaitu, alat panen ( Combaine) berupa proposal di Pemda Morut maupun provinsi namun hingga kini belum ada, ” ujar kades singkat. Pihaknya memohon kepada Pemda Morut bisa mengupayakan pengadaan alat panen tersebut, sejalan dengan visi misi Bupati Sehat Cerdas Sejahtera (SCS).

Hal senada diungkapkan salah satu petani ” Rini , kendala yang dibutuhkan pupuk , obat hama padi, juga alat panaen (combaine) harus didatangkan alat panen dari luar daerah seperti, Luwuk, Toili dan Sulawesi Selatan tutupnya.Semoga pemda Morut bisa membantu kami masyarakat petani agar daoat meningkatkan hasil produksi kami tutup , ” Rini .(Laporan Apri Kelo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *