Polandia Memborong 111 Unit Kendaraan Tempur Infanteri Borsuk

Polandia Memborong 111 Unit Kendaraan Tempur Infanteri Borsuk

Kementerian Pertahanan Nasional Polandia telah menandatangani kontrak besar untuk pengiriman 111 kendaraan tempur infanteri (IFV) Borsuk.

Menurut pengumuman resmi, kendaraan pertama diharapkan mulai beroperasi di Angkatan Bersenjata Polandia akhir tahun ini.

Perjanjian tersebut, yang bernilai 6,57 miliar złoty (sekitar $1,69 miliar), mencakup pengiriman antara tahun 2025 dan 2029. Kontrak tersebut tidak hanya mencakup kendaraan tempur tetapi juga paket logistik dan pelatihan untuk mendukung kesiapan operasional jangka panjang.

Kendaraan tempur infanteri Borsuk, yang diproduksi oleh Huta Stalowa Wola, dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasukan mekanik Polandia yang terus berkembang. Kendaraan ini didasarkan pada Universal Modular Tracked Platform (UMPG) dan dilengkapi dengan sistem menara kendali jarak jauh ZSSW-30. Borsuk bersifat amfibi, sangat lincah, dan mampu melintasi berbagai medan, termasuk rintangan air.

Para pejabat menggambarkan penandatanganan ini sebagai tonggak penting dalam upaya Polandia untuk memperkuat basis industri pertahanannya dan memastikan kemampuan operasional pasukan daratnya. Dalam pernyataan publik, Kementerian mengatakan: “Kontrak ini merupakan langkah besar menuju tentara yang kuat dan modern, ekonomi yang kuat, dan Polandia yang kuat.”

Kontrak tersebut mengikuti perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani pada 28 Februari 2023, yang menguraikan prinsip dan ketentuan untuk memperoleh IFV Borsuk dan serangkaian kendaraan beroda rantai khusus yang didasarkan pada sasis modular yang sama.

Platform Borsuk diharapkan menjadi tulang punggung formasi infanteri mekanis Polandia di masa depan. Platform ini menawarkan perlindungan yang lebih baik, daya tembak yang canggih, dan kemampuan tempur yang terhubung, sehingga sangat cocok untuk kondisi medan perang modern.

Pengiriman unit pertama diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Polandia untuk mengerahkan kendaraan lapis baja generasi berikutnya sebagai bagian dari strategi transformasi militer yang lebih luas dalam menanggapi tantangan keamanan regional.

Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *