Daera  

Sebanyak 1.568 Warga Desa Boru Tidak Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024 dari Total DPT 2.164

Proses perhitungan suara di salah satu TPS relokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto: Radar NKRI.id

RadarNkri.id, Larantuka – Sebanyak 1.568 pemilih di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Rabu (27/11/2024).

Angka ini mencerminkan partisipasi yang sangat rendah, dengan hanya 596 pemilih dari total 2.164 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Relokasi yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

Data tersebut diperoleh berdasarkan hasil rekapitulasi formulir C1 yang di upload oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) didalam aplikasi milik KPU (hasil hitung suara dan rekapitulasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024)

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki  

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi

Desa Boru merupakan salah satu desa di Kecamatan Wulanggitang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada 3 November 2024.

Erupsi tersebut memaksa sebagian besar warga desa mengungsi ke delapan posko pengungsian yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur, baik yang terpusat maupun mandiri.

Namun, sebagian warga lainnya memilih untuk mengungsi ke desa-desa di Kabupaten Sikka, yang berbatasan langsung dengan Flores Timur. Situasi ini turut memengaruhi tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.

Pantauan langsung di lokasi TPS Relokasi Desa Bokang Wolomatang pada 27 November 2024 menunjukkan minimnya antusiasme warga terdampak erupsi untuk menyalurkan hak suara.

Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi penyelenggara pemilu dan pemerintah setempat untuk memastikan aksesibilitas dan partisipasi masyarakat, khususnya bagi mereka yang terdampak bencana.

Pilkada 2024 di Flores Timur bukan hanya menjadi ajang demokrasi, tetapi juga cerminan bagaimana kebijakan darurat bencana dapat memengaruhi hak dan partisipasi politik warga terdampak.**(Ell)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *