Daera  

Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Perbaikan Rumah Warga Terdampak Erupsi Lewotobi

RadarNKRI.id, Larantuka – Ribuan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerusakan parah akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Hampir setiap hari, abu vulkanik dari gunung tersebut berjatuhan, merusak atap rumah-rumah di tujuh desa yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Wulanggitang dan Ile Bura.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, menjelaskan bahwa erupsi ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga fasilitas pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan.

Mayoritas atap bangunan di wilayah tersebut kata Fredy berlubang akibat tumpukan abu vulkanik hal itu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari warga terlebih jika hujan turun.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi Disertai Gemuruh Keras, Warga Dihimbau Tetap Tenang

“Proses belajar mengajar terganggu, terutama saat kondisi hujan. Selain itu, abu vulkanik ini menyebabkan gangguan pernapasan serta kontaminasi makanan dan minuman,” ungkap Fredy. Jumat (04/10/2024).

Sebelumnya, kata dia, pihak BPBD Flores Timur telah membagikan masker kepada warga untuk melindungi diri dari abu vulkanik sejak letusan pertama pada 23 Desember 2023.

Pemerintah juga melakukan langkah lain untuk mengurangi dampak abu vulkanik, salah satunya dengan menyiramkan air di ruas-ruas jalan yang tertutup debu agar aktivitas warga dapat berjalan dengan lebih aman.

Desa-Desa Terdampak Erupsi dan Upaya Pemerintah

Ribuan rumah yang terdampak erupsi berada di tujuh desa, yaitu Desa Klantanlo sebanyak 237 rumah, Desa Hokeng Jaya (311), Desa Nawokote (334), Desa Boru (687), Desa Pululera (337), Desa Boru Kedang (296), dan Desa Dulipali (164). Desa-desa tersebut tersebar di dua kecamatan, dengan jumlah penduduk yang terkena dampak mencapai lebih dari 11.000 jiwa.

BPBD Flores Timur telah melakukan identifikasi teknis di tiga desa yang paling terdampak, yakni Desa Hokeng Jaya, Klantanlo, dan Dulipali. Fredy menyebutkan bahwa aktivitas warga, terutama petani dan peternak, terganggu akibat abu vulkanik yang terus-menerus turun.

Untuk membantu masyarakat di dua kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura yang terdampak Pemerintah Kabupaten Flores Timur mengusulkan bantuan perbaikan rumah yang rusak.

Baca Juga: Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi dari Pemda Flotim ‘Amburadul’

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduard J Fernandez, menjelaskan bahwa bantuan tersebut akan diusulkan melalui anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2024.

“Usulan kami sesuai jumlah kerusakan rumah yang ada di desa. Dari APBN sebesar Rp20 juta per unit dan dari APBD sebesar Rp17,5 juta per unit,” ujar Eduard kepada wartawan belum lama ini.

Warga di desa-desa terdampak berharap agar bantuan pemerintah segera terealisasi, khususnya untuk perbaikan atap rumah yang rusak. Dengan kondisi yang ada, warga kesulitan melakukan aktivitas harian mereka, dan anak-anak tidak bisa belajar dengan nyaman di sekolah.

“Kami berharap ada solusi yang cepat dan tepat dari pemerintah agar kondisi ini segera pulih,” ungkap Martin, salah satu warga Desa Boru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *