RadarNKRI.id, Larantuka – Sebuah insiden tragis terjadi di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin dini hari (21/10/2024). Dalam peristiwa tersebut, satu warga tewas dan puluhan rumah hangus terbakar setelah diserang massa dari Desa Ile Pati.
Insiden ini diduga dipicu oleh sengketa lahan yang telah lama memanas antara desa Bugalima dan Desa Ile Pati.Menurut saksi mata, kejadian berlangsung sekitar pukul 04.30 Wita dini hari saat warga Desa Bugalima masih terlelap.
Ia menjelaskan Serangan tiba-tiba dari arah Desa Ile Pati membuat ratusan warga panik. Selain korban jiwa, enam orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat lemparan batu dan tembakan senapan angin. Sejumlah rumah, gudang usaha kopra, serta barang-barang milik warga juga habis terbakar.
“Yang meninggal dunia adalah Simon Sanga Mado, 70 tahun,” ungkap Mikhael Pati Lewar, salah warga desa Bugalima kepada wartawan di lokasi kejadian.
Kepala Desa Bugalima, Rikardus Baka Tukan, menjelaskan bahwa para korban luka telah dievakuasi ke RSUD Larantuka untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Ia mengungkapkan bahwa ketegangan terjadi ketika massa dari Desa Ile Pati menyerang dengan bom rakitan dan senapan angin.
“Masyarakat dalam kondisi panik, tidak tahu harus menyelamatkan keluarga atau menghadapi serangan,” ujar Rikardus.
Ia juga menambahkan bahwa korban luka-luka berasal dari Desa Bugalima dan Desa Wureh, dengan dua orang mengalami luka serius akibat tembakan senapan angin dan satu nya meninggal dunia karena terjebak didalam rumah yang dibakar.
“Yang meninggal ini usianya 70 tahun dan dalam kondisi lumpuh tidak bisa jalan. Almarhum terjebak didalam rumah saat rumahnya dibakar,” sebut Rikardus.
Sementara itu, situasi di Desa Bugalima masih mencekam. Kabel listrik berserakan di tanah, api masih menyala di beberapa rumah, dan bau hangus menyelimuti area kebakaran.
Warga, terutama ibu-ibu dan anak-anak, telah dievakuasi ke Desa Wureh yang berdekatan. Aktivitas sekolah dan lalu lintas menuju desa-desa sekitar lumpuh total, sementara aparat keamanan dari TNI dan kepolisian terus berjaga ketat di lokasi.
“Rumah rata dengan tanah, semua barang habis,” ujar Stefanus Soge, seorang warga setempat dengan raut wajah penuh kesedihan, mengungkapkan nasib tragis yang menimpa keluarganya.
Hingga saat ini, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang di balik serangan ini, serta berupaya mengendalikan situasi agar tidak semakin memanas.